Rhapsody of Fire – Biografi & Lore Album

1. Awal Mula

Rhapsody of Fire lahir di Italia (Trieste) tahun 1993, didirikan oleh Luca Turilli (gitar) dan Alex Staropoli (keyboard). Awalnya bernama Thundercross, lalu berganti menjadi Rhapsody pada 1995, dan sejak 2006 menggunakan nama Rhapsody of Fire.
Gaya musik mereka adalah symphonic power metal: perpaduan metal, musik klasik, orkestrasi, dan tema fantasi epik.

2. Emerald Sword Saga (1997–2002)

➡ Saga pertama, dianggap klasik dan paling legendaris.

Cerita:

Berlatar di dunia fiksi “Algalord”.
Mengisahkan seorang “Warrior of Ice” yang mencari Emerald Sword, pedang magis untuk mengalahkan kekuatan jahat Dark Lord Akron.
Kisah penuh peperangan, naga, penyihir, dan pertarungan antara terang vs kegelapan.

Album dalam saga ini:

Legendary Tales (1997)
Symphony of Enchanted Lands (1998)
Dawn of Victory (2000)
Rain of a Thousand Flames (2001, mini-album pelengkap)
Power of the Dragonflame (2002) → penutup saga, klimaks pertempuran.

Lagu ikonik: Emerald Sword, Dawn of Victory, Holy Thunderforce, Power of the Dragonflame.

3. The Dark Secret Saga (2004–2011)

➡ Saga kedua, lebih gelap dan kompleks.

Cerita:

Mengisahkan Necron, entitas jahat kuno yang hendak membangkitkan kehancuran alam semesta.
Diperkenalkan artefak magis bernama The Seven Black Books, yang menjadi kunci untuk membuka rahasia kegelapan.
Narasi dibawakan oleh aktor legendaris Christopher Lee, yang menjadi “The Wizard King”.

Album dalam saga ini:

Symphony of Enchanted Lands II: The Dark Secret (2004)
Triumph or Agony (2006)
The Frozen Tears of Angels (2010)
The Cold Embrace of Fear (2010, EP naratif)
From Chaos to Eternity (2011) → penutup saga, pertarungan akhir melawan Necron.

Lagu ikonik: Unholy Warcry, Triumph or Agony, Sea of Fate, From Chaos to Eternity.

4. The Nephilim’s Empire Saga (2019–sekarang)

➡ Saga terbaru, dimulai setelah keluarnya Luca Turilli. Kini cerita ditulis oleh Alex Staropoli.

Cerita:

Mengisahkan pertarungan manusia melawan bangsa kuno “Nephilim” yang ingin menaklukkan dunia.
Tokoh utamanya adalah seorang pahlawan baru yang berjuang membawa harapan.
Kisah ini lebih modern, tetapi tetap penuh unsur epik, peperangan, dan tema heroik.

Album dalam saga ini:

The Eighth Mountain (2019)
Glory for Salvation (2021)
Challenge the Wind (2024)

Lagu ikonik: Rain of Fury, Glory for Salvation, Challenge the Wind.

5. Karakteristik Lore

Gaya Penulisan: seperti novel fantasi → penuh tokoh, dunia fiksi, pertarungan epik.
Narasi: sering ada intro, narasi suara, bahkan aktor ternama (Christopher Lee) ikut membawakan peran.
Tema: pertarungan abadi antara cahaya dan kegelapan, kekuatan magis, heroisme, dan pengorbanan.

6. Dampak & Warisan

Rhapsody of Fire sering disebut pelopor “Hollywood Metal” karena musiknya terasa seperti soundtrack film fantasi.
Mereka menjadi inspirasi banyak band symphonic/power metal setelahnya, seperti Twilight Force, Pathfinder, dan Gloryhammer.
Meskipun banyak pergantian personel, band ini masih aktif dan terus melanjutkan saga fantasi baru.

Into the Legend (2016)

Album Into the Legend (2016) memang penting dan sering terlupakan karena posisinya ada setelah penutupan The Dark Secret Saga (From Chaos to Eternity, 2011) dan *sebelum dimulainya The Nephilim’s Empire Saga (The Eighth Mountain, 2019).

Dirilis tanggal 15 Januari 2016 melalui AFM Records.
Merupakan album ke-11 Rhapsody of Fire.
Vokalis: Fabio Lione (ini album terakhirnya bersama band sebelum keluar pada September 2016).
Drummer: Alex Holzwarth (juga terakhir kali tampil penuh di album ini).

Karakter Album

Secara musik masih mempertahankan ciri khas symphonic power metal epik, dengan orkestrasi besar dan paduan suara.
Album ini bukan bagian dari saga besar (Emerald Sword atau Dark Secret), melainkan berdiri sendiri — semacam penutup era lama sebelum formasi band berubah drastis.
Diterima cukup baik oleh kritikus dan fans sebagai kembalinya Rhapsody of Fire ke nuansa klasik mereka setelah eksperimen di era sebelumnya.